5 BUPATI MANGKIR BAHAS PEMEKARAN, SULTRA
5 BUPATI MANGKIR
BAHAS PEMEKARAN, SULTRA
Senin,
15 Juni 2015 | 21:26 WIB
KENDARI,
KOMPAS.com - Kecewa dengan ketidakhadiran lima bupati dalam rapat evaluasi
pemekaran kabupaten, sejumlah anggota komisi II DPR RI memilih walk out dari
ruangan rapat kantor Gubernur Sulawesi Tenggara (Sultra), Senin (15/6/2015).
Wakil Gubernur Sultra HM Saleh Lasata yang memimpin rapat terpaksa membatalkan
rapat dan meminta maaf kepada anggota komisi II DPR RI tersebut.
“Kami
bahkan sudah melayangkan undangan dua kali kepada lima bupati untuk menghadiri
rapat evaluasi pemekaran dengan komisi II DPR RI, kita lihat sendiri ada yang
diwakili. Dalam kesempatan ini juga saya minta maaf kepada bapak-bapak anggota
komisi II DPR RI,” kata HM Saleh.
Kelima bupati yang tak hadir dalam rapat tersebut, yakni bupati Konawe Selatan,
Konawe Utara, Wakatobi, Bombana dan bupati Kolaka Utara. Dua kabupaten di
antaranya diwakili oleh asisten. Sementara Wakil bupati Bombana Masyura dan
Bupati Konawe Utara Aswad Sulaiman, datang setelah sejumlah anggota DPR RI
meninggalkan rapat tersebut.
Anggota komisi II DPR RI, Adian Napitupulu mengatakan, ketidakhadiran para
kepala daerah bisa menjadi penghinaan terhadap parlemen. Karena jelas DPR itu
merupakan salah satu lembaga tinggi negara.
“Kecewa ya, sakitnya tuh di sini rasanya. Kita ini kan datang ke mari (Kendari)
dari jauh-jauh untuk melakukan evaluasi terhadap daerah otonomi baru yang kita
harapkan bisa kita gunakan untuk menyempurnakan ketika ada daerah otonomi baru
nantinya. Nah, ketika sudah sampai di sini, para bupati tidak hadir apa yang
mau dievaluasi," ungkap Adian Napitupulu di kantor Gubernur Sultra, Senin
(15/6/2015).
Pertemuan ini, kata Adian, sangat penting buat DPR dan pemda karena nantinya
akan menjadi bahan evaluasi dalam pengajuan daerah otonomi baru.
“Apa
kita setujui atau tidak tergantung hasil evaluasianya. Semakin lama evaluasi
berjalan semakin lama juga diputuskan, dan tak hanya itu, ini juga bisa
berdampak terhadap anggaran,” terangnya.
Sementara itu, Wakil Ketua Komisi II DPR RI, Ahmad Riza Patria menjelaskan,
kunjungan komisi II adalah untuk mendengarkan pembahasan dari lima daerah
pemekaran, karena komisi II melalui panitia kerja (panja) Daerah Otonomi Baru
(DOB) akan membahas dengan
Kemendagri
tentang daerah-daerah yang akan dimekarkan. Karena dalam pertemuan tadi tak
satupun bupati yang hadir, pihaknya memutuskan pembahasan ini DOB ditunda dan
ke depannya akan dijadwal ulangi.
“Ke depan apakah kembali ke Sultra atau kita panggil ke pusat. Kita juga merekomendasi
ke Kemendagri dan Menteri Keuangan untuk dipertimbangan bantuan-bantuan dana
dari pemerintah pusat,” tegasnya.
Untuk itu, Riza berharap agar para bupati perlu memberikan perhatian khusus
terhadap kehadiran DPR RI dari komisi II sebagai institusi negara. Karena
sebenarnya, tambah Riza, pihaknya ingin membantu pemerintah daerah agar dapat
mempercepat pembangunan daerah dengan mendengar langsung kemajuan dan hambatan
yang dihadapi oleh DOB tersebut.
http://regional.kompas.com/read/2015/06/15/21265761/5.Bupati.Mangkir.Bahas.Pemekaran.Adian.Bilang.Sakitnya.Tuh.di.Sini
0 Response to "5 BUPATI MANGKIR BAHAS PEMEKARAN, SULTRA"
Posting Komentar