AgroEkologi Zona - Kabaena
AGRO EKOLOGI ZONA
KEBERLANJUTAN PERTANIAN &
PETERNAKAN KABAENA
‘Ee Molea-Rahantari, 5/6/2019
Pusat Studi Kabaena Centre
PENDAHULUAN
Pengembangan komoditas unggulan di kabaena perlu dilaksanakan
dengan pendekatan kawasan. Pendekatan kawasan merupakan upaya reorientasi
manajemen pembangunan pertanian yang merubah cara pandang pembangunan pertanian
dari sudut pandang kawasan sentra produksi yang segregatif menjadi cara pandang
kerja sama jaringan kelembagaan antar wilayah dengan komoditas unggulan sebagai
perekat utamanya. Pendekatan kawasan juga mewacanakan diterapkannya revolusi
perencanaan dengan digunakannya instrumen perencanaan teknokratis dalam
pembangunan pertanian. Melalui pendekatan kawasan ini daya saing wilayah dan
komoditas akan dapat dirancang secara optimal, karena dirumuskan sesuai dengan
potensi dan prospek daya dukung sumberdaya wilayah hingga mencapai titik
optimumnya. Konsep agroekologi kabaena adalah salah
satu pendekatan dengan upaya ekologis pengembangan kawasan untuk mempertemukan
kondisi ekologis sumberdaya di kabaena dengan kondisi ekologis sumberdaya manusianya
guna mendapatkan manfaat optimal dalam jangka panjang. Kegiatan ini berupa konsep agroekosistem dalam bentuk
agribisnis, agroindustry, agroforestry, hutan tanaman industri (industrial
forest plantation), silvofishery, yang ditunjang pengembangan Daerah
Aliran Sungai (DAS) dengan memperhatikan ekosistem alami dalam hal ini
ekosistem hutan. Konsep agroekosistem sangat cocok dan patut diterapkan dalam pola
pembangunan pertanian di kabaena mengingat konsep ini adalah upaya mencari
bentuk pengelolaan sumberdaya lahan permanen, baik dalam satu komoditi maupun
kombinasi antara komoditi pertanian, perkebunan dan kehutanan dan atau
peternakan/perikanan secara simultan atau secara bergantian pada unit lahan
yang sama dan bertujuan untuk mendapatkan produktivitas optimal, lestari dan
serbaguna, dan memperbaiki kondisi lahan atau lingkungan. Dengan demikian
konsep ini mencakup aspek struktur ekosistem (structural attribute of
ecosystem), yaitu jenis dan
susunan tanaman/komoditasnya; fungsi
ekosistem (functional attribute of ecosystem) yaitu produktivitas,
kelestarian dan perbaikan lahan/lingkungan hidup; dan yang tak kalah penting
yaitu kelembagaan, tenaga kerja, teknik pengelolaan dan sosial ekonomi kabaena
dapat terbangun.
Kabaena merupakan salah satu wilayah yang memiliki potensi cukup
besar di bidang pertanian, perkebunan, peternakan, kehutanan, perikanan dan pertambangan
yang memberikan kontribusi terbesar terhadap PDRB di Kabupaten Bombana saat ini.
Pada subsektor ini berdasarkan data BPS Bombana 2018 pertanian dipulau Kabaena menyumbang
29.3% untuk luas dan potensi lahan pertanian, di bidang perkebunan hasil
komoditas di kabaena telah menyumbang 48.8%, bidang peternakan untuk jumlah
populasi dan produksi ternak 24.8%, di bidang perikanan hasil produksinya mencapai
47% untuk produksi perikanan tangkap, serta 53.7% untuk perikanan budidaya
terhadap total produksi seluruh komoditas itu di kabupaten Bombana. Berdasarkan
data tersebut pertanian dan peternakan perlu menjadi perhatian utama untuk
dikembangkan lagi di tengah banyaknya tersedia potensi lahan dimana sebagian
besar mata pencarian penduduk adalah petani dan peternak. Dahulu sebagian besar
desa-desa di pulau kabaena adalah desa agraris, desa-desa ini terletak
dipegunungan memiliki tingkat kesuburan tanah yang baik sehingga mudah ditanami
dengan tanaman yang bernilai ekonomis. Potensi alam dengan tanah yang subur dan
kekayaan alam yang melimpah itu dapat dikembangkan dan dikelola dengan baik
oleh masyarakat.
Produk-produk pertanian seperti produk tanaman pangan,
holtikultura, produk ternak, perkebunan primer ataupun olahannya dapat
memberikan kontribusi positif terhadap perekonomian kabaena. Namun demikian, sejak
dahulu berdasarkan kondisi eksisting di lapangan menunjukkan bahwa dalam proses
input produksinya bidang ini masih mengalami beberapa kendala utama karena wilayah kabaena masih berorientasi terhadap
ibu kota kabupaten dan kota-kota lain disekitarnya oleh karena keterbatasan
pelayanan infrastruktur, akses transportasi, komunikasi, kekurangan pasokan
energy listrik serta adanya ancaman jangka panjang kerusakan lingkungan. Oleh karena itu sejatinya generasi
dan SDM kabaena mestinya sudah harus siap serta memiliki konsep pembangunan ruang
wilayah yang jelas untuk bidang pertanian, perkebunan,
peternakan, kehutanan, perikanan terlebih dahulu sebelum menerbitkan
izin pengelolaan hutan dan tambang. Karena apabila hal tersebut terjadi tanpa mempersiapkan
SDM dan perencanaan pembangunan wilayah yang matang maka kerusakan lingkungan
dalam jangka panjang menjadi ancaman masa depan kabaena alih-alih impian
menjadi daerah otonomi baru CDOB Kabaena Kepulauan dapat diwujudkan malah biaya
perbaikan terhadap kerusakan lingkungan alam kabaena akan menjadi factor
penghambat utama seperti yang dialami sejumlah wilayah tambang di Indonesia. Keterbatasan
pada akses sumberdaya, infrastruktur dan informasi meningkatkan ketidak mampuan
masyarakat kabaena sehingga menyebabkan masyarakat miskin semakin bertambah dan
tetap pada lingkaran kemiskinan. Kelompok ini akan selalu kalah bersaing dibanding
kelompok yang lebih maju sehingga berbagai sumberdaya yang tersedia bagi mereka
akan tidak banyak manfaatnya.
Distribusi PDRB Bombana Menurut Lapangan Usaha
Atas Dasar Harga Berlaku Tahun 2017
Pendekatan
pembangunan wilayah dapat dilakukan berdasarkan potensinya. Kebijakan
pembangunan yang terkait dengan pengembangan wilayah tidak dapat dilihat secara
umum tanpa melihat potensi keragaman komoditasnya. Pulau Kabaena secara umum
merupakan wilayah yang terletak pada kawasan dengan potensi iklim dan kondisi
lahan yang beragam
karakteristiknya. Adanya keragaman sifat
fisik lahan ini dapat dijadikan modal dasar yang dapat di pakai dalam melakukan
pertimbangan untuk menentukan perwilayahan komoditas pertanian. Keragaman sifat
fisik lahan akan menentukan jenis komoditas yang dapat diusahakan serta akan
berpengaruh terhadap tingkat produktifitasnya. Untuk lebih meningkatkan
kemakmuran yang lebih seimbang dan merata antar wilayah di kabaena diperlukan
perencanaan pembangunan dengan kebijakan-kebijakan yang dapat merangsang
perkembangan wilayah sesuai dengan potensinya masing-masing. Pembangunan di
kabaena dapat dimulai dengan menganalisis kondisi wilayah, potensi unggulan
wilayah dan permasalahan yang ada di wilayah tersebut yang selanjutnya dapat
digunakan sebagai dasar pertimbangan dalam menentukan strategi pengembangan
wilayahnya. Perencanaan pembangunan yang
baik sangat diperlukan ketersediaan informasi
dan data tentang potensi sumber daya alam dan persebarannya sehingga
dapat mendukung perencanaan pembangunan daerah khususnya pembangunan pertanian,
perkebunan dan peternakan. Salah satu wujud ketersediaan informasi dan data
tentang potensi sumber daya alam kabaena adalah dengan melihat rencana
pembangunan tata ruang wilayah kabaena yang direncanakan atau telah ditetapkan
melalui peraturan daerah kabupaten, peratuan daerah provinsi dan tata ruang
nasional dalam Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional (RTRWN). versi Pdf DOWNLOAD
LAMPIRAN
Daerah Aliran Sungai Kabaena (DAS) Kabaena
Zona AgroEkologi (ZAE) Kabaena
0 Response to "AgroEkologi Zona - Kabaena"
Posting Komentar